Tradisi Rasulan

edy s 20 Juli 2020 13:19:47 WIB

Giripanggung (giripanggung-tepus.desa.id). Rasulan merupakan salah satu bentuk tradisi perayaan pasca-panen yang diselenggarakan oleh masyarakat di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Tradisi ini biasa diselenggarakan masyarakat sebagai bentuk rasa syukur terhadap panen hasil bumi yang melimpah sekaligus untuk merti atau bersih desa mengharap keselamatan dan menolak mara-bahaya terhadap seluruh warga desa.

Tradisi ini dapat ditemui di hampir seluruh desa di Gunungkidul bahkan beberapa desa juga menyelenggarakannya dalam level padukuhan. Termasuk di wilayah Kalurahan Giripanggung Kapanewon Tepus yang terdiri dari 14 Padukuhan. Waktu pelaksanaannya tak selalu sama antar wilayah padukuhan karena Rasulan diselenggarakan atas kesepakatan warga padukuhan setelah mendapat rekomendasi waktu pelaksanaan dari tetua adat padukuhan setempat, biasanya diselenggarakan setelah panen raya atau menjelang musim kemarau.

Seperti halnya pada hari ini Senin Pahing di Kalurahan Giripanggung ada 3 (tiga) Padukuhan yang melaksanakan tradisi rasulan, yaitu Temuireng, Trenggulun, dan Pringapus. Rasulan di wilayah Padukuhan di Kalurahan Giripanggung biasanya diawali dengan kegiatan kerja bakti membersihkan dan memperindah lingkungan, beberapa perlombaan juga diselenggarakan untuk menyemarakkan acara seperti lomba sepak bola, voli, dan olah raga lainnya. Dilanjutkan dengan pertunjukkan kesenian yang dimiliki oleh masing-masing padukuhan. Inti acara/puncak kegiatan Rasulan sebenarnya adalah acara kenduri dengan sajian khas ingkung ayam kampung, nasi uduk, nasi putih, lauk pauk dan jajanan lainnya.

Namun karena di tahun 2020 ini sedang dilanda pandemik Covid-19, maka acara rasulan di Padukuhan-Padukuhan yang ada di Kalurahan Giripanggung hanya menyelenggarakan Inti acara/puncak kegiatan Rasulan yaitu kenduri.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar