Wayang Sebagai Media Tradisi Budaya Jawa dalam Ritual Ruwatan Anak
edy s 24 April 2024 22:37:13 WIB
Giripanggung. Dalam sebuah upacara tradisional di Kalurahan Giripanggung, Wayang digunakan sebagai media untuk melaksanakan ritual Ruwatan Anak. Ritual ini merupakan bagian dari tradisi budaya Jawa yang dilakukan untuk membersihkan anak dari energi negatif yang dilahirkan dalam jenis sukerto. Menurut kepustakaan Jawa, praktik ini masih dijalankan oleh sebagian warga hingga saat ini.
Ruwatan Anak yang dilakukan untuk membersihkan anak dari energi negatif yang dianggap dapat membahayakan kesehatan dan kebahagiaan anak. Dalam tradisi ini, Wayang dipercaya sebagai media yang dapat membantu mengusir energi negatif dan membawa perlindungan kepada anak.
Upacara Ruwatan Anak dimulai dengan penyelenggaraan wayang kulit yang dipercayai memiliki kekuatan magis untuk melindungi anak dari energi negatif. Para dalang memainkan lakon-lakon yang khusus dipilih untuk membersihkan dan melindungi anak dari gangguan gaib. Hal ini diyakini sebagai bagian dari warisan budaya Jawa yang harus dijaga dan dilestarikan.
Dalam prosesi Ruwatan Anak, para tetua adat dan tokoh masyarakat turut serta berdoa untuk memohon perlindungan dan keberkahan bagi sang anak. Wayang dipandang sebagai simbol kebijaksanaan dan perlindungan yang diharapkan dapat menjangkau anak secara spiritual dan melindunginya dari segala bentuk bahaya.
Menurut salah satu tokoh masyarakat setempat, upacara Ruwatan Anak dengan menggunakan Wayang sebagai media tradisi budaya Jawa ini telah dilakukan secara turun temurun dan merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya. Ia berharap tradisi ini tetap dilestarikan untuk generasi mendatang sebagai bentuk kecintaan terhadap warisan nenek moyang.
Dengan adanya kegiatan pelestarian budaya seperti Ruwatan Anak dengan Wayang sebagai media tradisi, diharapkan generasi muda akan tetap melestarikan dan menghargai warisan budaya yang kaya akan makna dan nilai-nilai spiritual, serta tetap menjunjung tinggi kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Giripanggung terus menjaga kekayaan budaya Jawa ini sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan masyarakat setempat.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
| Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Pengkajian Keadaan dan Penggalian Gagasan di Padukuhan Temuireng dipimpin oleh Lurah Giripanggung
- Sosialisasi Panitia Penjaringan dan Penyaringan Pamong Kalurahan Giripanggung di Trenggulun
- Tim Penyusun Perubahan RPJMD Kalurahan Giripanggung Laksanakan Pengkajian di Padukuhan Banjar
- Pengkajian Keadaan dan Penggalian Gagasan di Padukuhan Klapaloro II diipimpin oleh Pangripta
- Tim Penyusun Perubahan RPJMD Kalurahan Giripanggung Gelar Pengkajian Keadaan dan Penggalian Gagasan
- Rapat Koordinasi Rutin Kader Yandu Kalurahan Giripanggung Bahas Gerakan Kelola Sampah Organik
- Pengkajian Keadaan dan Penggalian Gagasan di Klapaloro I dipimpin Lurah Giripanggung
Survei Kepuasan Masyarakat (Pelayanan)
Survey Kepuasan Pengunjung
Layanan Pengaduan
Cek Data Pribadi
Silahkan Lihat data anda













